UINSW NEWSROOM - Pembukaan Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS 2025) digelar pada Rabu (29/10/2025) di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh, Sekjen Kemenag RI Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Amien Suyitno, jajaran pejabat Kemenag serta para Kepala Lembaga di lingkungan Kemenag RI, berikut juga Rektor UIN Syekh Wasil Kediri.
Dalam sambutannya, Amien Suyitno menegaskan bahwa AICIS+ 2025 bukan sekadar kelanjutan dari konferensi sebelumnya, melainkan bentuk transformasi yang lebih luas dan mendalam.
“AICIS+ adalah wajah baru dari AICIS. Tanda plus (+) bukan sekadar simbol, tetapi representasi dari perluasan cakupan keilmuan Islam yang lebih progresif, inklusif, dan solutif,” ujar Amien Suyitno.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Kamarudin Amin menegaskan bahwa AICIS+ 2025 merupakan momentum penting untuk memperkuat posisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di kancah internasional.
AICIS tahun ini berhasil menghimpun lebih dari 58 universitas Islam di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi babak baru yang dibangun atas fondasi keberhasilan masa lalu, sekaligus menatap masa depan dengan semangat untuk terus menghubungkan Islam, sains, dan masyarakat.
AICIS+ 2025 merepresentasikan langkah besar dalam pengembangan keilmuan Islam yang relevan dengan tantangan zaman. Pemikiran Islam kini semakin terhubung erat dengan sains dan kehidupan sosial, menciptakan ruang dialog yang lebih kaya, terbuka, dan inklusif bagi kemajuan peradaban global.
Selain menjadi ruang dialog ilmiah, AICIS+ 2025 juga diharapkan mampu menjadi wadah kolaborasi lintas disiplin yang mempertemukan nilai-nilai Islam dengan kemajuan teknologi, sosial, dan budaya global. Melalui kegiatan ini, komitmen untuk terus mendorong transformasi keilmuan Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern akan mungkin untuk dicapai.
Penulis: Sephia Dwi Fitanti | Editor: Ropingi el-Ishaq





