UINSW Newsroom – Rektor UIN Syekh Wasil Kediri Wahidul Anam kembali menjadi discussant (pembahas) dalam gelaran The 24th Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025 yang digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat pada Kamis (30/10/2025). Dalam dikusinya, Wahidul Anam mengangkat tema dekolonisasi studi hadis yang banyak terpangaruh oleh epistemologi Barat.
Wahidul Anam menyebut bahwa studi hadis saat ini menghadapi berbagai tantangan epistemologis baik dari sisi metodologi internal maupun pengaruh epistemologi Barat. Menurut Wahidul Anam, studi hadis yang awalnya berkembang dalam kerangka metodologi Islam seringkali dikritik dengan standar Barat yang mengabaikan aspek historis, sosial, dan budaya yang ada dalam Islam.
Oleh karenanya, Wahidul Anam mengusung dekolonisasi studi hadis yang bertujuan untuk mengembalikan otoritas ilmiah Islam termasuk metode kritik hadis tradisional.
”Proses ini membuka ruang untuk pemahaman hadis yang lebih kontekstual dan etis yang sesuai dengan semangat Islam itu sendiri,” ujar Wahidul Anam.
Lebih lanjut, Wahidul Anam kemudian menelaah pemikiran Al-Ghazali dan kerangka teori Talal Asad yang menegaskan pentingnya perluasan horizon epistemologis dengan membuka ruang bagi pluralitas tafsir, pengalaman batiniah, serta dinamika kekuasaan dalam memahami hadis.
”Pendekatan dekolonial dalam studi hadis tidak berarti menolak metode ilmiah yang kritis, tetapi mengajukan cara pandang yang lebih kontekstual, inklusif, dan menghargai keragaman intelektual dalam Islam,” lanjutnya.
Pembahasan yang disampaikan Wahidul Anam menarik perhatian para peserta. Kegiatan ini juga semakin semarak dengan sesi tanya jawab yang disampaikan para peserta kepada pemateri dan pembahas.
Dengan kajian ini, Wahidul Anam berharap bahwa tema dekolonisasi studi hadis yang diusung dalam bahasan kali ini dapat menjadi ikhtiar untuk mengembalikan otoritas interpretasi kepada komunitas muslim dengan menempatkan hadis dalam kerangka keilmuan yang lebih adil, dinamis, dan relevan dengan tantangan zaman.
Penulis: Zuhrufi | Editor: Ropingi el-Ishaq





