Being Excellent with Islamic Values

Contact Info

Jl. Sunan Ampel No.7, Ngronggo, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64127
[email protected]
0354 - 689282

Follow Us

MORA The AIR Fund: Gugah UIN Syekh Wasil Kediri Hasilkan Riset Berputasi Internasional

UINSW Newsroom – Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil Kediri menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi program MORA The AIR Fund, sebuah program hibah penelitian kolaboratif antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Acara yang digelar pada Kamis (09/10/2025) ini bertempat di Aula Home Theater, Lantai 4 Perpustakaan UIN Syekh Wasil Kediri. Acara ini dihadiri oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kemenag RI Ruchman Basori, Ketua Tim Investigasi Pendidikan Kerja Sama dan Riset Puspenma Kemenag RI Hendro Dwi Antoro, Rektor UIN Syekh Wasil Kediri, serta puluhan dosen dari UIN Syekh Wasil Kediri.

Rektor UIN Syekh Wasil, Wahidul Anam, dalam sambutan pembukanya menekankan pentingnya kesempatan ini bagi para dosen untuk memahami lebih dalam bagaimana menyusun proposal penelitian yang berkualitas agar dapat menembus tingkat pendanaan nasional maupun internasional. “Penting bagi dosen untuk melakukan riset. Tidak hanya untuk pengembangan karier akademik, tetapi juga sebagai kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan solusi atas permasalahan masyarakat,” tegas Rektor dalam sambutannya.

Ruchman Basori menjelaskan bahwa MORA The AIR Fund menjadi salah satu program unggulan untuk mendorong dosen, terutama dosen muda, agar lebih aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah bereputasi.

“Dengan mendapatkan hibah riset ini, dosen tidak hanya dapat mengembangkan kariernya, bahkan bisa menuju guru besar. Ini semua adalah bagian dari upaya Kemenag dalam mendorong kualitas pendidikan tinggi,” jelasnya. 

Ruchman menegaskan bahwa alokasi dana abadi pendidikan saat ini mencakup beasiswa (termasuk S3 untuk dosen), riset, kebudayaan, hingga pendidikan tinggi, serta pengelolaan dana bantuan sosial seperti KIP dan PIP. Ditekankan pula bahwa dosen memiliki hak untuk menempuh pendidikan lanjutan melalui jalur beasiswa LPDP-Kemenag. 

Narasumber kedua, Hendro Dwi Antoro menyajikan tentang mekanisme pengajuan hibah, pembentukan tim riset, serta penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sesuai standar. Ia juga menekankan pentingnya kejelasan struktur tim dan dokumen pendukung, serta hal-hal yang harus dihindari agar tidak tereliminasi di tahap administrasi. 

Harapannya, melalui kegiatan ini, para dosen UIN Syekh Wasil Kediri tergugah untuk dapat memanfaatkan peluang hibah MoRA The Air Fund secara optimal, sehingga menghasilkan riset-riset berkualitas yang tidak hanya bereputasi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan.


Penulis: Berlyan Noviyanti |  Editor: Ropingi el-Ishaq

Berita Lainnya