UINSW Newsroom – Universitas Islam Negeri Syekh Wasil Kediri dan UIN Antasari Banjarmasin menjajaki kolaborasi untuk memperluas jejaring internasional dan memperkuat implementasi tridharma perguruan tinggi. Salah satu agenda utama yang menjadi fokus pembahasan adalah penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Mekkah Arab Saudi dan Serawak Malaysia.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan UINSW Kediri, Prof. M. Dimyati Huda menjelaskan inisiatif kolaboratif ini merupakan langkah nyata untuk memberikan pengalaman global bagi mahasiswa sekaligus memperluas jejaring akademik antarperguruan tinggi Islam di Indonesia dan luar negeri.
“KKN Internasional ini bukan sekadar kegiatan pengabdian, tetapi juga sarana pembelajaran lintas budaya dan spiritual. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman berharga dalam mengimplementasikan keilmuan di masyarakat internasional dengan latar belakang sosial, ekonomi dan budaya sangat berbeda,” paparnya, Jumat, (7/11/2025)
Ia menambahkan program KKN Internasional sebagai bentuk pengembangan tridharma perguruan tinggi yang lebih kontekstual dan berdampak luas. Selain itu, juga sejalan dengan visi UINSW Kediri untuk menjadi universitas Islam unggul dan berdaya saing global.
“Alhamdulillah, di kami sudah ada Prodi Manajamen Haji dan Umrah yang relevan. Meski mahasiswa dari semua prodi juga bisa berpartisipasi. Tentu nantinya International Office and Partnership (IOP) berkoordinasi dengan LPPM. Sangat tepat jika program KKN di Mekkah bisa direalisasikan karena UIN Antasari sudah terlebih dahulu melaksanakan,” tutur Prof. Dimyati.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan UIN Antasari Banjarmasin, Dr. Irfan Noor, menyambut baik rencana kolaborasi tersebut. Ia menilai, kegiatan KKN Internasional menjadi langkah progresif untuk memperkuat eksistensi PTKIN Indonesia di dunia internasional.
“KKN Internasional dapat menjadi wadah pembelajaran sekaligus diplomasi budaya. Setiap tahun kami rutin mengirimkan mahasiswa ke Mekkah dan Sarawak. Semua lancar dan sangat berdampak bukan hanya pada mahasiswa tapi juga isian borang akreditasi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa UIN Antasari siap berkolaborasi dalam berbagai tahapan persiapan, mulai dari perancangan kurikulum kegiatan, pembekalan peserta, hingga pelaksanaan di lapangan.
Seperti diketahui, kedua universitas tengah menyiapkan rancangan teknis dan administratif program KKN Internasional tersebut. Beberapa aspek yang sedang dibahas mencakup pemetaan lokasi, bentuk kegiatan, mekanisme seleksi mahasiswa, hingga kerja sama dengan lembaga mitra di Arab Saudi dan Malaysia.
Selain KKN Internasional, penjajakan kerjasama juga dilakukan untuk menyiapkan pendirian program studi baru di antaranya Bisnis Digital, Teknik Informasi dan Ilmu Lingkungan. Hal ini sesuai dengan rencana pendirian Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syekh Wasil Kediri.
Penulis: Lukman | Editor: Ropingi el-Ishaq






