UINSW Newsroom – Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A. secara khusus menyampaikan empat poin penting kepada para mahasiswa baru UIN Syekh Wasil Kediri sebagai generasi pembangun peradaban, Kamis (28/08/2025). Pesan penguatan ini disampaikan secara daring oleh Prof. Sahiron pada rangkaian kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Syekh Wasil Kediri kepada lebih dari dua ribu mahasiswa baru.
Sebagai permulaan, Prof. Sahiron mengajak kepada seluruh mahasiswa baru untuk meluruskan niat berkuliah di UIN Syekh Wasil Kediri. Ia menyampaikan bahwa penguatan niat ini penting karena berkaitan erat dengan ibadah.
“Ibtigho’an li mardhotillah. Niatkan tujuan berkuliah ini untuk mencari rida Allah Swt. Niatkan tholabul ilmi agar setiap langkah menuju kampus mendapat rida dan pahala,” ujar guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Di samping menetapkan niat menuntut ilmu untuk beribadah, Prof. Sahiron juga mendorong penguatan ilmu pengetahuan. Prof. Sahiron berharap para mahasiswa dapat mengembangkan potensinya sesuai bidang keilmuan masing-masing. Pengembangan potensi ini, ungkapnya, juga perlu didukung dengan peningkatan kemampuan bahasa asing. Penguasaan bahasa asing akan menjadi nilai tambah dalam peningkatan pengetahuan bagi mahasiswa selama menjalani perkuliahan.

Prof. Sahiron juga menekankan pentingnya menjalin relasi yang baik dengan dosen, tenaga kependidikan, serta sesama mahasiswa untuk mendukung berjalannya kegiatan perkuliahan dengan baik. Baginya, kolaborasi antara dosen dan mahasiswa adalah hal yang perlu dilakukan agar potensi para mahasiswa dapat dikembangkan dengan baik.
“Salah satu hal yang juga perlu dilakukan adalah menggali skill tambahan. Kementerian Agama RI menyediakan kesempatan bagi mahasiswa minimal semester 7 untuk mengikuti program magang di berbagai perusahaan di Indonesia. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bagi mahasiswa,” sebut Prof. Sahiron, mendorong para mahasiswa baru untuk menyiapkan diri dalam memperluas pengalaman dan keterampilan selama masa perkuliahan.
Namun demikian, bagi Prof. Sahiron, salah satu aspek yang juga menjadi perhatian penting bagi mahasiswa adalah perlunya pembangunan karakater diri yang baik. Dalam perspektif agama, mahasiswa harus senantiasa memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang berakhlakul karimah. Untuk mencapai hal ini, Kementerian Agama melalui kurikulum berbasis cinta berusaha membangun karakter manusia yang sempurna, yakni insan kamil atau manusia yang memiliki kepribadian yang baik serta menjalin hubungan yang baik pula kepada sesama manusia, alam semesta, dan lingkungan.
Di akhir paparannya, Prof. Sahiron mengajak para mahasiswa baru untuk mengikuti gerakan wakaf yang diinisiasi oleh Kementerian Agama. Dengan gerakan ini, Kemenag RI mendorong para sivitas akademika untuk membangun kesadaran berwakaf. Gerakan ini juga telah dicontohkan oleh Rektor UIN Syekh Wasil Kediri yang telah turut serta menyampaikan wakaf beberapa waktu lalu. Harapannya, seluruh sivitas akademika UIN Syekh Wasil Kediri dapat mengikuti gerakan wakaf ini.
Penulis: Zuhrufi Latifah | Editor: Ropingi el-Ishaq




