Being Excellent with Islamic Values

Contact Info

Jl. Sunan Ampel No.7, Ngronggo, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64127
[email protected]
0354 - 689282

Follow Us

PBAK 2025 Ajak Mahasiswa Baru UIN Syekh Wasil Kediri Implementasikan Nilai Islam untuk Menyemai Perubahan

UINSW Newsroom – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syekh Wasil Kediri pada tahun 2025 ini mengusung tema yang menarik dan berkaitan erat dengan kearifan lokal di bumi Panjalu. Dalam paparannya sebagai narasumber, Agus Machfud Fauzi selaku Kepala Program Studi Sosiologi Universitas Negeri Surabaya menggaungkan pentingnya implementasi nilai Islam dalam kehidupan kampus, pada Rabu (27/08/2025).

Agus, sapaan akrabnya menyoroti bahwa mahasiswa baru perlu memahami adanya perbedaan yang signifikan dalam masa transisinya dari sekolah menengah atas ke dunia perkuliahan. Untuk itulah, ia menggali minat para mahasiswa serta menyelaraskan aplikasi nilai Islam dalam dunia akademik dan sosial.

Dalam paparannya, Agus menggarisbawahi penguatan karakter, niat, serta hubungan sosial sebagai dasar penciptaan suasana yang produktif dan harmonis. Secara interaktif, ia bertanya kepada beberapa mahasiswa terkait tujuan utama berkuliah, yang kemudian ia tekankan sebagai bentuk ibadah. Agus meyakini bahwa dengan disertai penguatan karakter dan sikap jujur, disiplin, dan saling menghargai, para mahasiswa dapat melalui masa transisi ini dengan lebih mudah.

Lebih lanjut, Agus juga mengingatkan tanggung jawab dan peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan. Baginya, mahasiswa harus berani berubah dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat. Sebagai mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam negeri, mahasiswa UIN Syekh Wasil Kediri diharapkan dapat memadukan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

“Masyarakat menunggu kehadiran mahasiswa. Mahasiwa harus menjadi contoh dan memberi kontribusi kepada masyarakat,” lanjutnya. “Dengan nilai Islam yang mengajarkan keseimbangan antara agama dan budaya serta kebudayaan Panjalu yang mengajarkan gotong royong dan keberagaman, mahasiswa memiliki peran penting untuk memadukan nilai Islam dengan kebudayaan lokal dalam kehidupan sehari-hari.”

Di samping itu, Agus juga menelaah maraknya penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam dunia perkuliahan. Kepada para mahasiswa baru, ia mengulik peran AI yang kini lekat dengan berbagai aspek kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan.

Agus mengimbau, meski memberikan kemudahan dalam pembelajaran, mahasiswa tidak boleh bergantung sepenuhnya pada AI. Menurutnya, AI dapat digunakan sebagai alat bantu, namun tidak serta merta menjadikannya sebagai rujukan utama dalam dunia perkuliahan.

Harapannya, dengan paparan ini, mahasiswa UIN Syekh Wasil Kediri dapat meneguhkan komitmen dalam membumikan nilai-nilai Islam baik dalam kehidupan kampus maupun masyarakat.


Penulis: Zuhrufi  |  Editor: Ropingi el-Ishaq

Berita Lainnya